SEKITAR KITA
Meriahkan Halal Bihalal di Kalidawir Tulungagung, Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital
Memontum Tulungagung – Halal bihalal dan silaturahmi di momen perayaan Idul Fitri, telah menjadi tradisi yang mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia. Sebagai bagian turut melestarikan tradisi itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) hadir dengan menghadirkan diskusi literasi digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di lapangan Desa Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Senin (01/05/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam diskusi luring (offline) bertajuk ‘Jangan Asal Klik, Waspada Link Phising’ itu, akan menghadirkan tiga nara sumber. Yaitu, Wakil Ketua RTIK Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung, Mei Santi, Pelatih Pusdikatcab, Mohamad Subaweh dan Mohammad Noviyanto sebagai moderator.
“Diskusi ini digelar gratis. Dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/DaftarTulungagung0105. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Minggu (30/04/2023) tadi.
Selain acara diskusi, ajang Halal Bihalal Karang Taruna Desa Ngubalan bersama Teras Grup menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah itu, juga akan dimeriahkan dengan beberapa suguhan acara. Diantaranya, seperti pertandingan sepak bola persahabatan, kegiatan mancing bersama dan acara hiburan lainnya.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo mengatakan bahwa akhir-akhir ini banyak beredar link atau tautan yang dikirim melalui WhatsApp dari orang asing atau tidak dikenal. Link tersebut, digunakan untuk mengelabui pengguna dengan dalih berisi pesanan barang dari media sosial yang sejatinya palsu.
“Oleh pelaku, pengguna bakal diminta membuka link itu untuk memeriksa pesanan barang fiktif. Saat link dibuka, akan muncul halaman login dengan tampilan yang hampir mirip dengan milik platform media sosial resmi, seperti Facebook atau Instagram,” jelas Kemenkominfo.
Di halaman login dari link tersebut, lanjut Kemenkominfo, terdapat juga kolom pengisian data kredensial akun pengguna yang terdiri dari username dan password. Bila kolom itu sampai diisi, maka data kredensial akun milik pengguna bakal bisa dicuri.
Baca juga :
- Ajak Warga Bijak dalam Pinjaman Online, Kemenkominfo Gelar Diskusi Digital di Kalidawir Tulungagung
- Bahas Tips dan Trik Cek Berita Palsu, Kemenkominfo Gelar Diskusi Kuring di Acara Tenggur Expo Tulungagung
- Tabrakan Dua Perahu di Pantai Gladak Tulungagung, Empat Korban Ditemukan Meninggal
- Kemenkominfo Bahas Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian di Balai Desa Pojok
- Gelar Diskusi di Masjid Baiturrohim Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Promosikan Komunitasmu via Medsos
Link semacam itu pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai link phising atau link penipuan. “Phising sendiri adalah salah satu kejahatan siber yang berupa upaya pengelabuan atau penipuan untuk memperoleh data sensitif pengguna,” jelas Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya bersama Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, maka tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ‘sedang’.
“Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas, merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring, ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Program IMCD urgen dilakukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. “Padahal, pada 2019, jumlah itu tidak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman