Hukum & Kriminal
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
Memontum Tulungagung – Akhir-akhir ini sangat senter pemberitaan di salah satu media mengenai keluhan dan keresahan beberapa kepala sekolah dalam pengurusan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang diperuntukkan renovasi pembangunan kelas pada Sekolah Dasar. Pasalnya beberapa kepala sekolah mengaku diperas oleh beberapa oknum yang mengaku wartawan.
Dalam pemberitaan salah satu media tersebut, Kepala Sekolah yang mengeluh berinisial SG menyampaikan bahwa oknum wartawan yang datang selalu mengatakan jika bangunan yang sudah mulai dikerjakan tidak sesuai dengan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Setelah itu oknum wartawan melakukan ancaman jika tidak memberikan uang untuk menutup berita, dirinya akan menulis di media massanya,
“Karena tak mau bermasalah, kita berikan saja apa yang dia minta tapi dengan nilai yang kami tawar di bawah permintaannya,” ungkap SG, salah satu Kepala Sekolah Dasar di Wilayah Besuki.
Namun dalam pemberitaan lain Kepala UPT Dinas Pendidikan Besuki yang berkaitan dengan pemberitaan tersebut dirinya memanggil beberapa kepala sekolah dan menanyakan langsung atas kejadian diwilayahnya. Berdasarkan pengakuan beberapa kepala sekolah bahwa tidak ada masalah seperti yang ditulis dalam pemberitaan media tersebut. “Sudah langsung kami tindak lanjuti. Delapan kepala sekolah kami tanyakan dan tidak ada masalah seperti yang ditulis dalam berita itu,” jelas Suharni selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Besuki.
Sedangkan menurut LSM Cakra, bahwa pemberitaan tersebut sangatlah plin-plan kebenarannya. Apa yang disampaikan oleh inisial SG salah satu Kepala Sekolah di besuki dengan Suharni selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan wilayah Besuki berseberangan.
“Kepala Sekolah berinisial SG mengaku bahwa dirinya merasa di peras oleh oknum wartawan yang berkaitan dengan renovasi kelas dengan menggunakan anggaran DAK, sedangkan Suharni Kepala UPT Dinas Pendidikan Besuki ketika menanyai beberapa Kepala Sekolah Dasar di Besuki yang mendapatkan DAK jawabnya tidak ada masalah seperti yang ditulis dalam berita tersebut, ini patut dipertanyakan kebenarannya karena menyangkut profesi,” terang Totok Yulianto selaku Ketua LSM Cakra Tulungagung saat ditemui di kantornya.
Masih menurut Totok, jika benar SG memberikan uang kepada oknum wartawan meski dengan nilai dibawah pemawaran, itu juga patut dipertyanyakan. “Kalau tidak ada masalah dengan program renofasi yang menggunakan DAK kenapa kepala sekolah takut dan malah memberikan sejumlah uang kepada oknum wartawan, itu juga jadi bahan pertanyaan, bisa saja diduda pekerjaan yang dilakukan sekolah benar-benar bermasalah, dan kita selaku control social masyarakat patut untuk menindaklanjuti hal tersebut” tambah Totok. (zul/yan)
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman
- Kabar Desa4 tahun
Karyono Semangat Bantu Satgas TMMD Pasang Gorong-Gorong Septiktank