SEKITAR KITA
Pekan Budaya di Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Masyarakat Waspadai Phising dan Doxing
Memontum Tulungagung – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menggelar diskusi literasi digital masuk desa. Kali ini, diskusi luring (offline) tersebut dihelat dengan bekerja sama Komunitas Keris Kendalbulur, Kabupaten Tulungagung.
Mengusung topik ‘Mengenal Phising dan Doxing, Kejahatan Baru di Ruang Digital’, diskusi akan digelar ‘chip in’ dalam acara Pekan Budaya Wayang Kulit di Nangkula Park, Desa Kendalbulur, Tulungagung, Sabtu (05/08/2023) besok mulai pukul 19.00 WIB. “Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, cukup dengan mendaftar secara online ke link pendaftaran di https://s.id/DaftarTulungagung0508. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Jumat (04/08/2023) tadi.
Sebanyak tiga nara sumber, telah siap hadir menjadi pembicara. Mereka adalah Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, pelatih Pusdiklat RTIK Tulungagung, Muhamad Subaweh dan influencer Faysal Antonio. Diskusi akan dipandu oleh Ari Utami selaku moderator.
Terkait topik diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, transformasi digital telah menjadikan ruang digital dihuni 73 persen warganet, atau setara dengan hampir tiga perempat warga dunia nyata. Mereka dibanjiri oleh informasi yang kian tak terbendung dan tanpa batas. ”Kewaspadaan diperlukan, karena tidak semua penghuni ruang digital punya niat baik. Tak sedikit yang berniat jahat, di antara lewat modus phising dan doxing,” tulis Kemenkominfo dalam rilis.
Phising, lanjut Kemenkominfo, adalah modus memancing informasi untuk mendapatkan data pribadi lewat pengelabuan. Antara lain dengan iming-iming hadiah yang mengecoh. ”Ujungnya hanya memanfaatkan data pribadi kita. Phising tidak cuma merugikan kita secara moral, tapi juga berpotensi menguras saldo pribadi kita di m-banking. Modus ini sudah menelan banyak korban,” urai Kemenkominfo.
Selain phising, ada kejahatan digital lain yang disebut doxing. Yakni, kebiasaan mengumbar data pribadi tokoh atau pribadi tanpa izin pihak yang bersangkutan. Doxing bisa mempermalukan seseorang di ruang publik lewat media sosial, yang memicu rusaknya nama baik.
”Ini berbahaya kalau tak dibendung. Belum lagi, jutaan informasi kini membanjir tiap detik di ruang digital. Banyak yang bernilai positif dan bermanfaat. Tapi tak sedikit yang bernilai hoaks, sampah informasi yang justru merusak kebersamaan, mengganggu ketenteraman, dan berisiko memecah belah masyarakat,” jelas Kemenkominfo.
Baca juga :
- Ajak Warga Bijak dalam Pinjaman Online, Kemenkominfo Gelar Diskusi Digital di Kalidawir Tulungagung
- Bahas Tips dan Trik Cek Berita Palsu, Kemenkominfo Gelar Diskusi Kuring di Acara Tenggur Expo Tulungagung
- Tabrakan Dua Perahu di Pantai Gladak Tulungagung, Empat Korban Ditemukan Meninggal
- Kemenkominfo Bahas Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian di Balai Desa Pojok
- Gelar Diskusi di Masjid Baiturrohim Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Promosikan Komunitasmu via Medsos
Karena itu, lewat diskusi literasi digital, Kemenkominfo mengajak warga masyarakat dan utamanya warganet, untuk bersikap kritis. Juga, mau melakukan cek dan ricek terhadap setiap informasi yang diterima. Ini perlu dilatih dan dipahami tata kramanya.
”Selain itu, apa senjata penangkis yang mesti dikuiasai saat kita mencerna banjir informasi itu. Sebab, dengan banyaknya akun media sosial yang kita akses, dengan sendirinya sampah informasi akan membludak, sehingga perlu ekstra hati-hati,” tambah Kemenkominfo, seraya menambahkan, sejak 2018 hingga Agustus 2022, terdapat 9.548 berita dan informasi hoaks yang tersebar di berbagai platform media sosial.
Melalui diskusi di Kendalbulur-Tulungagung, Kemenkominfo berharap, warga akan mendapatkan ilmu yang membuat mereka makin cerdas dan mumpuni, utamanya untuk menangkis phising dan doxing. Usai diskusi, Komunitas Keris Kendalbulur, selaku mitra penyelenggara akan menghadirkan pergelaran wayang kulit, sebagai bentuk pelestarian budaya tradisional Jawa. Sementara, terkait hajatan Pekan Budaya Wayang Kulit, panitia juga telah bersiap menampilkan beragam kesenian tradisional dan lomba-lomba.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas itu sendiri merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman