Hukum & Kriminal
Bersihkan Matrial Longsor, Tiga Warga Sendang Tulungagung Tertimbun dan Meninggal Dunia
Memontum Tulungagung – Hujan deras yang mengguyur wilayah Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, memakan korban jiwa, Senin (24/10/2022) tadi. Sebanyak tiga warga, yakni Darmani (65), Kerno (65) dan Mulyoto (37), dilaporkan tertimbun matrial longsor dan meninggal dunia dalam perawatan.
Ketiga korban tersebut, diperoleh keterangan awalnya membersihkan matrial longsor yang menutupi bahu jalan. Namun, secara tiba-tiba matrial longsor dari tebing setinggi 30 sampai 40 meter, tiba-tiba jatuh dan mengenai ketiga korban. Karena awalnya proses membersihkan matrial longsor dilakukan bersama-sama atau gotong royong, sontak warga yang mengetahui itu langsung mencoba memberikan pertolongan.
“Kejadian berlangsung saat warga sudah mulai pulang, setelah bersama-sama selesai membersihkan matrial longsor yang menutupi bahu jalan pada Minggu (23/10/2022). Saat longsor susulan itu terjadi, sebagian warga masih di lokasi,” kata Kepala Desa Nyawangan, Yoko Dwi Mukarom, Senin (24/10/2022) tadi.
Baca juga :
- Ajak Warga Bijak dalam Pinjaman Online, Kemenkominfo Gelar Diskusi Digital di Kalidawir Tulungagung
- Bahas Tips dan Trik Cek Berita Palsu, Kemenkominfo Gelar Diskusi Kuring di Acara Tenggur Expo Tulungagung
- Tabrakan Dua Perahu di Pantai Gladak Tulungagung, Empat Korban Ditemukan Meninggal
- Kemenkominfo Bahas Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian di Balai Desa Pojok
- Gelar Diskusi di Masjid Baiturrohim Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Promosikan Komunitasmu via Medsos
Akibat kejadian itu, warga pun langsung mencoba memberikan pertolongan. Setelah proses evakuasi berhasil, ketiganya langsung dicoba dilakukan perawatan. “Ketiga korban itu akhirnya meninggal,” tambahnya.
Masih menurut Kades, karena musibah longsor susulan itu, ada sekitar tujuh kepala keluarga (KK) yang berada di atas longsoran, yang terancam keselamatannya. Itu karena, tanah di sekitar lokasi dalam status bergerak. Bahkan, sudah ada tanah yang retak, sehingga diimbau untuk sementara mengungsi.
“Rumah di atas, masih banyak, mas. Ada tujuh KK, rumah yang di atas. Ini sementara, kita suruh menumpang ke saudara,” bebernya. (jaz/and/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman