Pendidikan
Lagi, Tarikan Sumbangan di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung Diprotes Wali Murid dan Siswa
Memontum Tulungagung – Untuk kali ke dua, kembali tarikan sumbangan di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung, menuai reaksi. Yang berbeda, dalam aksi yang berlangsung Senin (05/09/2022) pagi, ratusan siswa-siswi SMKN 1 Boyolangu, berkumpul di halaman sekolah dengan membawa poster dan tulisan keberatan dengan besar sumbangan yang harus ditanggung wali murid.
Sesuai dengan permintaan sumbangan saat rapat komite dan sekolah bersama wali murid pada Sabtu, 3 September 2022 yang lalu, bahwa jumlah dana sumbangan yang dibebankan kepada siswa bermacam-macam. Untuk siswa Kelas X diminta Rp 2,7 juta. Untuk siswa kelas XI diminta Rp 1,4 juta dan siswa kelas XII diminta Rp 1,6 juta. Peruntukannya, untuk biaya pembelajaran selama setahun.
Salah satu wali murid mengatakan, bahwa jumlah angka nominal yang diminta itu cukup memberatkan bagi wali murid, yang rata-rata hanya memiliki penghasilan pas-pasan. Apalagi, kondisi ekonomi yang masih labil, akibat paska Covid-19.
“Apalagi kami yang peternak sapi, juga tertimpa musibah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Banyak sapi kami yang mati. Kok sekarang, malah dimintai sumbangan. Duit dari mana lagi, untuk bayar sumbangan,” keluh salah satu wali murid.
Belum lagi, tambahnya, sebelumnya ada tarikan Rp 200 ribu untuk yearbook alias album buku berisi foto-foto siswa-siswi yang hendak lulus. Plus biaya kunjungan industri berkisar Rp 500 ribu. Jika ditotal, maka sudah berkisar hingga total Rp 2,5 juta persiswa.
Baca juga :
- Ajak Warga Bijak dalam Pinjaman Online, Kemenkominfo Gelar Diskusi Digital di Kalidawir Tulungagung
- Bahas Tips dan Trik Cek Berita Palsu, Kemenkominfo Gelar Diskusi Kuring di Acara Tenggur Expo Tulungagung
- Tabrakan Dua Perahu di Pantai Gladak Tulungagung, Empat Korban Ditemukan Meninggal
- Kemenkominfo Bahas Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian di Balai Desa Pojok
- Gelar Diskusi di Masjid Baiturrohim Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Promosikan Komunitasmu via Medsos
Salah satu wali murid juga mempersoalkan, mengenai transparasi dana sumbangan. Dua tahun lalu, pihaknya diminta Rp 1,5 juta untuk pembangunan parkir. “Katanya bangun Gedung Parkir II lantai. Eh, jadinya cuma parkir nempel di tembok pagar sekolah,” ucapnya.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah siswa kali ini, itu dilakukan seusai mengikuti upacara bendera di halaman sekolah yang berada di Jalan Ki Mangunsarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Suasana sempat memanas, sebelum akhirnya Kepala Sekolah mempersilahkan wali murid yang keberatan untuk menghadap ke pihak komite.
Kepala SMKN 1 Boyolangu, Arik Eko Lestari, menjelaskan bahwa ada tiga sumber dana sekolah yang menjadi tumpuan. Pertama yaitu APBN melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemudian, dari APBD provinsi dan kabupaten, serta terakhir berasal dari wali murid.
“Dana dari pusat dan daerah masih kurang. Kekurangannya, itu sekitar Rp 3 miliar. Itulah sebabnya, kami kumpulkan bapak dan ibu wali murid untuk membahas hal tersebut,” ungkap Arik dihadapan wali murid, Senin (05/09/2022) tadi.
Menurut Kepala Sekolah, bahwa dana tersebut untuk berbagai kegiatan di sekolah. Beberapa diantaranya, adalah ujian kompetensi, wisuda, bursa kerja khusus dan masih banyak lagi lainnya. “Dari kekurangan nominal Rp 3 miliar, itu kemudian dibagi (dibebankan, red) 800 siswa. Sehingga, tiap siswa menanggung Rp 1,6 juta,” ujarnya.
Dalam pertemuan Kepsek bersama Ketua komite SMKN 1 Boyolangu, Winarto serta wali murid, sempat diterangkan mengenai peruntukan mengenai dana sumbangan. Namun, semua tetap pada pendirian agar dana sumbangan dibatalkan. Sehingga, untuk sementara sumbangan dibatalkan dan uang wali murid yang terlanjur membayar akan dikembalikan. (and/gie)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman