SEKITAR KITA
Link Phising Jadi Tema Kemenkominfo Gelar Diskusi Literasi Digital di Acara Jalan Sehat Tulungagung
Memontum Tulungagung – Diskusi literasi digital ‘Makin Cakap Digital’ akan hadir secara chip in dalam acara ‘Jalan Sehat Perawat dan Masyarakat’ memperingati HUT Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Alun-alun Tulungagung, Minggu (28/05/2023) besok sekitar pukul 07.00 WIB. Diskusi luring (offline) bertajuk ‘Jangan Asal Klik, Hati-Hati Link Phising’, itu digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama PPNI Kabupaten Tulungagung, dengan akan menghadirkan tiga nara sumber. Diantaranya, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, pengurus Relawan TIK Kabupaten Tulungagung, Ary Sunaryo, influencer, Faysal Antonio, dan Ari Utami sebagai moderator.
“Diskusi ini digelar gratis. Dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/DaftarTulungagung2805. Selain akan mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Sabtu (27/05/2023) tadi.
Rencananya, selain ada diskusi, pelaksanaan acara jalan sehat itu akan disemarakkan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, lomba-lomba, dan penyerahan hadiah HUT PPNI. Terkait tema diskusi, Kemenkominfo mengatakan bahwa belakangan ini sempat marak beredar link atau tautan yang dikirim melalui WhatsApp dari orang asing atau orang tidak dikenal. Link tersebut, digunakan untuk mengelabui pengguna dengan dalih berisi pesanan barang dari media sosial yang sejatinya palsu.
Oleh pelaku, lanjut Kemenkominfo, pengguna bakal diminta membuka link itu untuk memeriksa pesanan barang fiktif. Saat link dibuka, maka akan muncul halaman login dengan tampilan yang hampir mirip dengan milik platform media sosial resmi, seperti Facebook atau Instagram.
“Link semacam itu pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai link phising atau penipuan. Perlu diketahui terlebih dahulu, phising sendiri adalah salah satu kejahatan siber yang berupa melakukan pengelabuan atau penipuan untuk memperoleh data sensitif pengguna,” jelas Kemenkominfo.
Ciri link phising, lanjut Kemenkominfo, biasanya memiliki tampilan website yang mirip dengan website yang asli. Hal itu dilakukan supaya target atau korban percaya dan mau memberikan data sensitifnya ke pelaku lewat website dari link phising.
Baca juga :
- Ajak Warga Bijak dalam Pinjaman Online, Kemenkominfo Gelar Diskusi Digital di Kalidawir Tulungagung
- Bahas Tips dan Trik Cek Berita Palsu, Kemenkominfo Gelar Diskusi Kuring di Acara Tenggur Expo Tulungagung
- Tabrakan Dua Perahu di Pantai Gladak Tulungagung, Empat Korban Ditemukan Meninggal
- Kemenkominfo Bahas Tantangan Transformasi Digital bagi Kemajuan Perekonomian di Balai Desa Pojok
- Gelar Diskusi di Masjid Baiturrohim Tulungagung, Kemenkominfo Ajak Promosikan Komunitasmu via Medsos
Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya bersama Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ‘sedang’.
“Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1 hingga 5 atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta. Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Program IMCD urgen dilakukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka dari 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Program DAK Renovasi Pembangunan Kelas Sekolah Dasar Diduga Bermasalah
- Pemerintahan4 tahun
Pembersihan Bekas Pengerjaan Mulai Dilakukan
- Pemerintahan4 tahun
Kerja Nyata TNI yang Tanpa Batas
- Berita4 tahun
Mengukir Karya dengan Prestasi
- Berita4 tahun
Bangun MCK RTLH Dengan Guyub Rukun
- Berita4 tahun
Lincah dan Trengginas Wujud Tukang Profesional
- Berita4 tahun
Warga Harus Jaga Keseimbangan Alam
- Berita4 tahun
Silaturohmi dalam Kebersamaan Jadi Idaman